Senin, 12 Mei 2014

Batu Obsidian

Batu Obsidian adalah Batu vulkanik alami terbentuk sebagai batuan beku ekstrusif.

Hal ini dihasilkan ketika felsic lava dikeluarkan dari gunung berapi dingin dengan cepat dengan pertumbuhan kristal minimum. Obsidian umumnya ditemukan dalam margin lava mengalir rhyolitic dikenal sebagai arus obsidian, di mana komposisi kimia (kandungan silika tinggi) menginduksi viskositas tinggi dan derajat polimerisasi lava. Penghambatan difusi atom melalui lava sangat kental dan dipolimerisasi ini menjelaskan kurangnya pertumbuhan kristal. Obsidian keras dan rapuh; oleh karena itu patah tulang dengan tepi yang sangat tajam, yang telah digunakan di masa lalu dalam memotong dan menusuk alat, dan telah digunakan secara eksperimental sebagai pisau bedah bedah.


Proses Terbentuk :

Obsidian merupakan batuan yang terbentuk oleh hasil kegiatan erupsi gunung api bersusunan asam hingga basa yang pembekuannya sangat cepat sehingga akan terbentuk gelas atau kaca daripada kristal dominan. Obsidian adalah batuan yang disusun secara keseluruhan dari kaca amorf dan sedikit kristal feldspar, mineral hitam dan kuarsa.
 
Massa Jenis  : 
 
2,36 – 2,5 gram/cm3
 
Warna : 
 
Warnanya bening seperti kaca dan warnanya kadang-kadang hitam mulus, merah tua, agak hijau atau abu-abu. Batu ini jarang yang berwarna kuning atau merah putih atau biru. Batu obsidian sering ditemukan dalam keadaan mengkilau mulus walaupun belum dipoles. Batu obsidian terbuat dari 70% silicon dioxide bahkan lebih dan jika tercampur mineral mineral tertentu warnanya akan berubah.
 
Karakteristik lain : 
 
Batu obsidian mempunyai nilai keras 5-5.5 berdasarkan daftar keras Mohs dan termasuk batu mulia tanggung.
 
Manfaat  :                      :
  •   Dapat dijadikan sebagai perhiasan cincin
  •   Dijadikan kerajinan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar